1) Persyaratan Bibit
Bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu
fisiologik (persentase tumbuh yang tinggi), dan mutu fisik. Yang dimaksud
dengan mutu fisik adalah bibit yang bebas hama dan penyakit. Oleh
karena itu kriteria yang harus dipenuhi antara lain:
a. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar).
b. Dipilih bahan bibit dari tanaman yang sudah tua (berumur 9-10 bulan).
c. Dipilih pula dari tanaman yang sehat dan kulit rimpang tidak terluka
atau lecet.
2) Teknik Penyemaian Bibit
Untuk pertumbuhan tanaman yang serentak atau seragam, bibit jangan
langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian
bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.
a. Penyemaian pada peti kayu
Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai
kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang
tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata
tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya potongan bakal bibit
tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan
dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit
kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu.
Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada
bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di
atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya
sehingga yang paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut.
Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.
b. Penyemaian pada bedengan
Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m untuk menanam
bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Di dalam rumah
penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal
10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup
jerami, dan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian
seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan
bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit pada bedengan dapat
dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot
dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah
bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas
rendah.
Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan dan setiap
potongan memiliki 3-5 mata tunas dan beratnya 40-60 gram.
3) Penyiapan Bibit
Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan
cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan ke dalam
larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah
ditanam.
Sumber Gambar: Buku Pintar |
II. LOKASI PENGEMBANGAN
Pada pengembangan desa mandiri pangan Kab. Kampar.
Desa seijalau ke Kampar utara
1. Desa lubuk sakai ke Kampar kiri tengah
2. Desa sri palei ke Kampar kiri
3. Desa tetangga dari tiga desa diatas
III. KEBUTUHAN BIBIT
1 kotak bibit = 10 kg untuk 60 keranjang
IV. TEKNIS BUDI DAYA JAHE MERAH POLA KERANJANG
A. BARANG PRODUKSI
1 kotak bibit = 10 kg
1. 60 buah keranjang jeruk (BRASTAGI)
2. 30 gerobak tanah hitam subur
3. 10 karung besar pupuk kandang sapi/kerbau
4. 10 karung besar sekam padi
5. Puradan/curater
6. Pupuk NPK 16:16:16 = 2 kg dan 25:7:7 = 2 kg
7. Matador zeon
8. Growmore NPK 10:55.10
9. ALIKA
10. Ditane 45
11. Ridomil gold
12. Agrep 20 wp
13. Atonik
14. Agrodike
15. Bio kg
16. Mulsa / plastik
17. Daun pisang kering
18. Daun kelapa/kelapa sawit
B. CARA KERJA
- Tanah hitam, pupuk kandang, dan sekam dicampur/diaduk rata.
- Keranjang bagian dalam dilapisi plastik / mulsa setinggi 30-40 cm ( di ikat tali plastik ) bagian bawah keranjang diberikan daun pisang secukupnya.
- Tanah, pupuk kandang dan sekam yang diaduk di masukkan kedalam keranjang ± 15 cm di berikan 2 sendok NPK 16:16:16 dan 2 sendok puradan/curater, aduk sampai rata.
- Setelah di isi tanah dalam keranjang kemudian ditutup dengan daun kelapa didiamkan selama 7 hari.
- Bibit dimasukkan dalam gerobak/baskom di siram dengan air kemudian di pisah-pisahkan minimal untuk rimpay ada 3 mata tunas ( di patahkan dengan tajam )
- Setelah 7 hari tanah dalam keranjang diaduk/gembur bibit di tanah pada 5 titik tanah usahakan yang besar ditanam pada tengah-tengah keranjang minimal 3 mata tunas
- Bibit yang tersisa ditanam/semaikan ditanah sebagai pengganti bibit yang tidak tumbuh/rusak
- Setelah ditanam dibiarkan selama 20 hari
- Penanaman dianjurkan pada lahan terbuka atau tidak boleh di bawah pohon rindang dan hindari dari lahan rawan banjir.
- C. PEMUPUKAN DAN PENGOBATAN/ PEMELIHARAAN
1. BULAN KE I
• 20 hari setelah tanam di semprot dengan Atonik (ZPT) I tangki 15 liter air di berikan 5 tutup botol Atonik, untuk 30 keranjang yang disemprotkan rata ketanaman dan tanah.
• 5 hari setelah itu (25 hari) disemprot dengan insektisida Matador zeon dengan takaran 1 tengki 15 liter air diberikan 2 tutup botol untuk 60 keranjang, disemprotkan rata ketanaman dan tanah
• Umur 30 hari di ulangi penyemprotan dengan Atonik Seperti dosis di atas (umur 20 hari)
• Penyemprotan di lakukan pagi hari sampai dengan jam 10.00 wib dan kalau sore di lakukan setelah jam 16.00 wib.
2. BULAN KE II
• Hari ke 7 penyemprotan pupuk Growmore NPK 10:55:10, 1 tangki 15 liter air di aduk dengan 4 sendok makan Growmore untuk 30 keranjang yang disemprotkan rata ketanaman dan banyakkan ketanah.
• Hari ke 14 ulangi penyemprotan Growmore seperti cara dan dosis diatas
• Hari ke 21 pengendalian H dan P dengan (1). Alika 10 ml atau 1 tutup botol, (2). Ditane 45 1 sendok makan, (3). Ridomil gold 25 grm atau1/4 bungkus, (4). Agrep 20 WP 25 grm atau ½ bungkus, (4). macam obat obatan diatas diaduk raya dengan air 1 tangki 15 ltr Air untuk 60 keranjang disemprot rata ketanaman dan tanah.
• Hari ke 28 diulangi penyemprotan Gowmore NPK 10:55:10 seperti hari ke 7 diatas.
3. BULAN KE III
• Hari ke 5 penyemprotan pupuk Agrodik, 1 tengki 15 liter air, dimasukkan 2 sendok makan Agrodik untuk 30 keranjang, penyemprotan rata ke tanaman dan tanah.
• Hari ke 25 lakukan penyemprotan Agrodik seperti dosis diatas.
• Hari ke 25 ulangi penyemprotan Agrodik seperti dosis diatas.
• Pada bulan ke II/ke III apabila umbi mulai tampak di permukaan lakukan penambahan tanah agar umbi tertutup kembali
4. BULAN KE IV
• Lakukan penambahan tanah dalam keranjang setinggi menjadi 25 cm. Seperti pengolahan/pencampuran tanah saat menanam (tanah+pupuk kandang+sekam padi) ditambah dengan pupuk NPK 25:7:7 = 1 kg dan puradan ½ kg
• Setelah diaduk rata didiamkan selama 5 hari baru di masukkan ke keranjang setinggi 25 cm.
• Hari ke 7 lakukan penyemprotan dengan Bio kg dimana 1 tengki 15 liter air di caampur dengan tutup botol Bio kg untuk 60 keranjang
• Hari ke 14 lakukan pengendalian HTP Seperti dosis bulan ke II hari ke 21.
• Hari ke 20 pemupukan Agrodik Seperti dosis bulan III hari ke 5
5. BULAN KE V
• Hari ke 1, lakukan penyemprotan Bio kg Seperti dosis dan cara hari ke 7 bulan ke IV.
• Hari ke 10 pemupukan dengan Agrodik = 2 sendok makan dan Growmore NPK 10:55:10 = 2 sendok makan untuk 1 tengki 15 liter air untuk 60 keranjang
• Hari ke 15, apabila pada tanaman ada gejala penyerangan penyakit lakukan penyemprotan H&P Seperti dosis hari ke 21 bulan ke I.
• Hari ke 20 ulangi penyemprotan Seperti dosis hari ke 10 bulan ke V.
• Hari ke 25 taburkan puradom di atas permukaan tanah sebanyak dua sendok the pada setiap keranjang.
6. BULAN KE VI < VII . jahe mulai berbunga.
• Pemangkasan : pangkas batang jahe yang sudah tua apabila sudah terlalu padat.
• Penimbunan : aduk tanah Seperti dosisdan campuran diatas di tambahkan tanah menjadi ± 40 cm.
• Hari ke 15 lakukan penyemprotan H&P Seperti dosis campuran di atas (4 maer obat-obatan)
• Hari 30 lakukan penyemprotan ajrodoh growamore Seperti dosis dan campuran hari ke 10 bulan ke V.Hari ke 15 bulan VII ulangi penyemprotan ajrodoh growamore Seperti di atas.
• Hari ke 25 lakukan penyemprotan dengan pupuk 25:7:7: dan takar 2 sedok makan.
• Pada setiap keranjang yang di campur dengar air secukupnya.
7. BULAN KE VIII – XII
• Apabila ada becak-becak kering pada daun tanaman mungkin terserang cendawan,dapat di lakukan penyemprotan dengan score 250 cc. dengan dosis 1 tangki 15 liter air dengan 1 tutup botol score untuk 60 keranjang di semprot ke daun,batang dan tanah.
• Untuk menjaga kelembaban,bila tanaman jahe terlalu padat dapat di lakukan penjarangan batang dengan memilih batang jahe yang sudah tua untuk di pangkas.
• Bila batang jahe menguning layu dan batang gampang di cabut.di mana batang tersebut di serang oleh cacing-cacing halus putih perusak buah (nematode) dapat di obati dengan puradan 100 gr di campur dengan 2 gelas air kemudian di masak hingga mendidih kemudian di campur dengan 1 tangki 15 liter air di semprot ke bantang dan daun banyakkan ke tanah .untuk 60 keranjang.